Senin 30 Jul 2012 17:04 WIB

Pendemo Tuntut Kedubes Myanmar Hengkang dari Indonesia

Rep: Asep Wijaya/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Aksi teatrikal dari aktivis lembaga sosial ACT (Aksi Cepat Tanggap) untuk menggalang solidaritas serta mengutuk penindasan yang dialami oleh umat Islam di Suriah dan Myanmar. (Aditya Pradana Putra/Republika)
Aksi teatrikal dari aktivis lembaga sosial ACT (Aksi Cepat Tanggap) untuk menggalang solidaritas serta mengutuk penindasan yang dialami oleh umat Islam di Suriah dan Myanmar. (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kedutaan Besar Myanmar dituntut hengkang dari Indonesia oleh puluhan massa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Islam Jakarta Selatan. Pengunjuk rasa yang berasal dari HMI dan IMM tersebut menuntut hal itu di depan Gedung Sekretariat ASEAN, Senin (30/7).

Puluhan pendemo itu mempertanyakan peran ASEAN dan PBB yang bergeming atas aksi kekerasan terhadap warga etnis Rohingnya di Arakan, Myanmar. Mereka menilai andil kedua lembaga Internasional tersebut dalam menciptakan perdamaian dunia sebagai "omong kosong".

Kedatangan mereka ke gedung Sekretariat ASEAN adalah hendak menyatakan empat tuntutan. Yang pertama mendesak Myanmar menyelesaikan pelanggaran kemanusiaan di negaranya, lalu menuntut ASEAN dan PBB agar bersikap tegas terhadap Myanmar dan mendesak Indonesia untuk mengecam kekerasan di Myanmar.

"Dan yang terakhir bila tidak ada realisasi atas tiga tuntutan itu, maka desakan selanjutnya adalah kedubes Myanmar harus hengkang dari Indonesia," pekik Koordinator Aksi, Agus Harta.

Pada gelaran aksi tersebut, para pengunjuk rasa juga terlihat membaca shalawat sambil duduk melingkar di depan gerbang Sekretariat ASEAN itu. Mereka pun mengancam akan menggelar aksi dengan massa yang lebih masif bilamana tuntutannya itu tidak terwujud.

"Kami akan bawa massa yang lebih besar kalau tidak ada tindaklanjut dari Sekretariat ASEAN," ucap Harta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement