REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR, Reni Marlinawati mengusulkan agar nama Masa Orientasi Siswa (MOS) diganti. Sebab, MOS menurutnya identik dengan tindakan kekerasan atau bullying. "Saya menyarankan dari dulu agar mos diganti nama karena, nama MOS erat sekali kaitannya dengan tindak kekerasan atau kalau perlu dihapus sama sekali MOS-nya," ujarnya saat dihubungi, Senin (30/7).
Reni juga mengecam tindakan bullying yang terjadi di SMA Don Bosco Jakarta. Dia menilai, kejadian tersebut termasuk tindak pidana. Padahal, jelas dia MOS itu adalah salah satu kegiatan penting di awal sekolah, yang menjadi kesan pertama anak masuk sekolah, yang seharusnya dalam suasana yang menyenangkan dan membuat nyaman.
"MOS itu penting buat kesan pertama sang anak. Tapi kalau seperti ini dapat mempengaruhi kelakuan negatif pada anak," jelas kader PPP itu.
Selain itu, Reni menyayangkan pada pihak sekolah yang tidak mengawasi anak didiknya dalam melaksanakan MOS dan mendukung pada para orang tua yang melaporkan kasus tersebut pada pihak yang berwajib. "Saya juga mendukung pemerintah dalam hal ini kementerian untuk mengawasi kegiatan MOS, sebab takutnya kejadian ini tidak hanya terjadi di Jakarta tapi daerah lain,"ungkapnya.