Jumat 27 Jul 2012 20:23 WIB

Manisnya Pembangunan Pabrik Gula Hingga 'Disemuti' 20 Pengusaha

pabrik Gula
pabrik Gula

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan sebanyak 20 pengusaha nasional menyatakan berminat untuk membangun pabrik gula. "Saya mendapat komitmen dari sebanyak 20 pengusaha yang ingin mengembangkan pabrik gula di Tanah Air," kata Hidayat, usai mengikuti Sidang Kabinet Terbatas di Kantor Kemenperin, Jakarta, Jumat (27/7).

Menurut Hidayat, permintaan para pemodal tersebut langsung direspons dengan berupaya mencarikan lahan seluas 400 ribu ha. "Realisasi penyediaan lahan diupayakan di wilayah Sumatera dan Sulawesi," ujarnya.

Meski demikian Hidayat tidak merinci lebih lanjut daftar nama pengusaha yang ingin menanamkan modalnya di industri gulan. Ia hanya menjelaskan, kepastian penyediaan lahan sudah diperoleh dari Badan Pertahanan Nasional (BPN). "Tadi Kepala BPN sudah diminta Presiden untuk mencari lahan tersebut," ujarnya.

Swasembada gula merupakan target pemerintah yang dari waktu ke waktu sulit tercapai. Menurut data Badan Litbang Kementerian Pertanian, konsumsi gula nasional melalui produksi gula yang bersumber dari areal tebu rakyat baru mencapai 252.166 ha, dan areal tebu swasta 198.131 ha.

Produksi gula nasional pada tahun 2011 mencapai 2.228.591 ton Gula Kristal Putih (GKP), sedangkan perkiraan produksi gula pada tahun 2012 akan mencapai 2.683.709 ton. Berdasarkan roadmap swasembada gula, estimasi kebutuhan gula nasional pada 2014 mencapai 2.956.000 ton.

Sidang Kabinet Terbatas yang dihadiri sejumlah menteri ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu jilid II ini membahas rencana aksi dan program kerja pada tiga sektor yaitu industri, perdagangan dan investasi.

Khusus di sektor perindustrian, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya mengatakan, sektor industri harus mampu membangkitkan sektor riil, membuka lapangan pekerjaan.

"Perindustrian bisa meningkatkan dan membangkitkan sektor riil. Membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan sebenarnya juga membangun masyarakat industri yang sangat penting bagi upaya besar bangsa kita menuju negara maju pada abad 21 ini," kata Presiden.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement