Rabu 25 Jul 2012 12:52 WIB

Tempe 'Raib' di Pasaran, Pedagang Pasrah

Tempe
Tempe

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sejumlah pedagang makanan yang berbahan tempe dan tahu mengaku pasrah dengan "raibnya" tempe di pasaran akibat aksi mogok yang dilakukan pedagang dan produsen bahan makanan berbahan baku kacang kedelai itu.

"Stok tempe sudah habis, tinggal untuk besok saja. Kalau besok sudah tidak ada tempe, ya terpaksa libur," kata penjual mendoan Gombong di Jalan Kebayoran Lama Raya, Syaiful Anam (19) Selasa malam.

Syaiful mengatakan "hilangnya" tempe di pasaran akibat mahalnya harga kedelai berimbas pada kehidupannya sebagai rakyat kecil. Sebab, selama ini dia hanya menggantungkan hidupnya dari berjualan mendoan Gombong.

Menurut Syaiful Anam, harga tempe bahan baku mendoan sudah naik sejak beberapa waktu lalu. Namun, dia tidak berani menaikkan harga dari Rp 2.000 menjadi Rp 2.500 karena khawatir tidak ada yang mau beli.

Setali tiga uang, pedagang warung tegal (warteg) di Jalan Masjid Al Anwar, Kebayoran Lama, Taryono mengaku hanya bisa pasrah dengan keberadaan tempe yang minim stok. Padahal, kata dia, tempe termasuk salah satu makanan yang sering dipesan pembeli di warteg tempat dia berjualan

"Kalau tidak ada tempe dan tahu terpaksa tidak masak masakan yang berbahan tempe dan tahu. Paling-paling masakan lain yang dibuat lebih banyak," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement