REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyelidiki insiden tergelincirnya pesawat Garuda Indonesia di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru.
Seorang anggota tim KNKT, Masruli, kepada wartawan di Pekanbaru, Kamis (19/7), mengatakan pihaknya telah menghimpun data dan fakta mengenai insiden Garuda itu. Diantara adalah data penerbangan dan kondisi cuaca saat insiden terjadi pada Selasa (17/7).
"Termasuk data landasan pacu di bandara tersebut," ujarnya.
Menurut dia, KNKT akan menganalisa data yang didapatkan untuk mengetahui secara pasti penyebab tergelincirnya pesawat jenis Boeing 737-800 milik Garuda itu. Penyelidikan bisa berlangsung selama 10 hingga 12 bulan.
Namun, ia mengatakan biasanya KNKT akan mengeluarkan rekomendasi awal terkait insiden agar kejadian serupa tak terulang kembali.
Sebelumnya, Garuda GA 174 dari Jakarta tergelincir saat mendarat di ujung landasan pacu Bandara Pekanbaru pada sekitar pukul 15.32 WIB, Selasa.
Proses evakuasi baru berhasil dilakukan pada Kamis dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. Artinya "burung besi" Garuda baru bisa ditarik ke apron setelah 33 jam insiden terjadi.