Kamis 05 Jul 2012 14:03 WIB

Mensos: Tidak Ada Kebohongan di Suara Anjal

Mensos, Salim Segaf Al Jufri
Mensos, Salim Segaf Al Jufri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri mengatakan suara anak sebagai aspirasi mereka perlu didengarkan. Pasalnya, menurut Mensos, suara anjal muncul dari hati yang paling dalam dan yang terpenting aspirasi tersebut direalisasikan.

"Suara anak harus didengarkan karena tidak ada kebohongan. Itu muncul dari hati yang paling dalam," kata Menteri Sosial dalam pertemuan dengan perwakilan anak-anak di Kementerian Sosial, Jakarta, Kamis (5/7).

Anak-anak berprestasi dari 14 wilayah pendampingan World Vision telah mengikuti Lokakarya Partisipasi Anak pada 2-6 Juli 2012 di Pasir Mukti, Cibinong. Dari lokakarya tersebut dihasilkan rekomendasi yang disampaikan kepada Mensos.

Rekomendasi mereka antara lain mergharapkan Indonesia menjadi negara layak anak dan hak serta suara mereka lebih didengar. Di samping itu juga mengharapkan dilibatkannya semua komponen untuk mendukung partisipasi anak serta forum anak masuk dalam struktur pemerintahan ditingkat daerah.

Terkait beberapa rekomendasi tersebut, menteri asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu memberikan apresiasi dan mendukung hadirnya forum-forum anak. "Anak perlu diberi ruang baik dalam rumah tangga, masyarakat, berbangsa dan bernegara. Ide-ide yang mereka hasilkan juga cukup brilian. Kalau itu bisa diwujudkan saya yakin permasalahan anak yang ada bisa selesai dengan cepat," kata Mensos.

"Dengan munculnya forum anak sebagai tempat mereka berdialog dan berkomunikasi akan memberikan pengaruh positif kepada sesama anak," tambah Mensos.

Dukungan yang diberikan Kementerian Sosial untuk pemenuhan hak-hak anak dan menangani masalah terkait anak, di antaranya perlu dibuat percontohan di 10 unit pelaksana teknis khusus anak di daerah yang dimiliki Kementerian Sosial. Selama ini, program Kementerian Sosial terkait anak terus dilakukan seperti menangani masalah anak terlantar yang jumlahnya sebanyak 4,5 juta anak termasuk di dalamnya anak jalanan dan anak bermasalah dengan hukum.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement