Rabu 04 Jul 2012 22:17 WIB

Belasan Kawasan di Jateng Krisis Air

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Dewi Mardiani
Kekeringan di Gunung Kidul (ilustrasi)
Foto: Antara
Kekeringan di Gunung Kidul (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Musibah kekeringan melanda provinsi Jawa Tengah (Jateng). Dari 35 kabupaten/kota di Jateng, 14 di antaranya telah mengalami krisis air. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemprov Jateng, Sarwa Pramana.

Dia mengatakan, memasuki musim kemarau, 12 kawasan telah mengalami krisis air. Persediaan air di daerah tersebut tak memadai. "Masuk musim kemarau saat ini, persediaan air bersih di 14 daerah tersebut minim," tuturnya, Rabu (4/7).

Ke 14 kawasan yang mengalami krisis air tersebut, di antaranya Rembang, Blora, Grobogan, Wonogiri, Sragen, Pati, Batang, Cilacap, Banjarnegara, Pemalang, Kebumen, Brebes, Semarang, dan daerah lainnya. Menurut Sarwa, kawasan-kawasan tersebut memang setiap kemarau mengalami krisis air. "Ini setiap tahun mengalami kekeringan. Bisa dibilang, langganan," kata Sarwa.

Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, kata Sarwa, pihaknya meminta pemerintah daerah, baik pemerintah kabupaten maupun kota guna memantau ketersediaan air bersih di kawasan mereka. Daerah yang mengalami kekeringan diharapkan dapat terdata, sehingga segera mendapat bantuan penyaluran air.

Menurutnya, saat ini pihaknya baru menerima laporan kondisi kekeringan dari empat kabupaten/kota. Kawasan rawan kekeringan lain belum memberikan laporan tersebut. Oleh karena itu, Sarwa menekankan agar pihak pemkab/pemkot di kawasan rawan kekeringan dapat segera mengirimkan laporan ke BPBD Jateng.

"Kami sudah minta kabupaten/kota rawan kekeringan untuk?melaporkan kondisi tingkat kekeringan di daerah masing-masing. Tapi sampai sekarang?baru ada empat kabupaten kota yang memberikan laporan," ujarnya.

Adapun musim kemarau di Jateng telah dimulai pada akhir bulan Juni hingga bulan Oktober. Puncak kemarau, menurut Sarwa, akan berlangsung pada bulan Agustus hingga September. Saat masa puncak tersebut, hujan tak akan lagi turun di beberapa kabupaten/kota di Jateng.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement