REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU - Ketua Pemenangan Partai Golkar Sulawesi, Nurdin Halid, mengatakan, suara pemilih Partai Golkar pada Pemilu 2009 direbut Partai Demokrat.
"Pada Pemilu 2009 yang lalu suara pemilih yang seharusnya menjadi suara Partai Golkar ternyata direbut Partai Demokrat," kata Nurdin Halid di Mamuju, Selasa (26/6).
Ia mengatakan, pada Pemilu 2009 suara Partai Golkar mencapai sekitar 14 persen padahal pada Pemilu 2004 suara Golkar mencapai 21 persen.
"Berkurangnya suara Partai Golkar pada Pemilu 2009 sekitar tujuh persen itu disebabkan suara Partai Golkar direbut Partai Demokrat yang menjadi pemenang Pemilu 2009," katanya. Oleh karena itu, kata dia, hal itu harus menjadi pelajaran agar tidak terjadi lagi pada Pemilu 2014.
"Harus kita rebut kembali suara pendukung kita yang telah direbut partai lain, dan jangan biarkan suara Golkar yang direbut partai lain di tahun 2009 kembali terjadi pada Pemilu 2014," katanya.
Ia mengatakan, Golkar mesti tetap melakukan konsolidasi untuk mempertahankan basis massa pendukungnya dengan memperkuat basis massa mulai dari tingkat kabupaten sampai tingkat desa bahkan hingga tingkat dusun.
"Amati baik-baik basis partai lain, rebut pendukungnya dengan terus melakukan pencitraan partai karena dengan itu suara pendukung Golkar akan bertambah dan dapat memenangkan Pemilu 2014 ," katanya.
Ia mengatakan, Partai Golkar harus tetap mewaspadai partai lain yang cukup kuat pendukungnya, dengan tetap menanamkan ideologi dan militansi kader partai agar tetap setia dengan Golkar dan kader Golkar tidak lagi direbut partai lain.
"Di Sulbar Golkar harus tetap mempertahankan kemenangannya jangan sampai suara Golkar di Sulbar ini, mengalami penurunan karena pendukunnya direbut partai lain," katanya.