REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya meringkus komplotan perampok spesialis nasabah bank yang senantiasa menggunakan senjata api saat menjalankan aksinya. Dari penangkapan itu, polisi mencatat, lima pelaku itu telah melancarkan aksi kejahatannya sebanyak 15 kali sepanjang 2012.
Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Toni Harmanto, menjelaskan, angka itu, tutur dia, mewakili 12 daerah di Jakarta Timur, Pusat dan Utara, dua daerah di Depok dan satu lagi di Bogor. Nominal uang yang dirampas, ungkap Toni, berbeda-beda angkanya di setiap tempat kejadian. Bila dijumlahkan, angkanya mencapai Rp 800 juta.
Jumlah tersebut, tutur Toni, kemudian dibagikan kepada lima anggota perampokan. "Komplotan itu termasuk melakukan aksi di Danau Sunter, Jakarta Utara, depan KPP Pajak Pratama, Jakarta Pusat dan Jatinegara, Jakarta Timur," ungkap Toni, Ahad (24/6).
Pada kesempatan yang sama, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Helmy Santika, mengatakan ke 15 TKP yang disebutkan pelaku itu belum final. Menurut dia, polisi masih membuka kemungkinan akan penambahan tempat kejadian yang terjadi pada 2011. "Kami akan periksa kembali tersangka untuk mendapatkan kepastian itu," tutur Helmy di Mapolda Metro Jaya.
Lebih lanjut, Helmy mengungkapkan, dalam melancarkan aksinya, pelaku tidak segan-segan menembakkan peluru kepada korban ataupun ke arah kendaraan milik nasabah. Eksekutornya, ungkap dia, adalah pelaku atas nama RIK (25 tahun) yang meninggal dunia tertembak peluru panas.