REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG---Satu pesawat Batavia Air dengan nomor penerbangan BTV-316 tujuan Jakarta batal terbang dari Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang karena diduga mengalami kerusakan mesin.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, pesawat yang dijadwalkan terbang dari Bandar Udara Ahmad Yani pukul 19.00 WIB dengan 190 penumpang tersebut, hingga Jumat (22/6) pukul 23.30 WIB masih di landasan parkir.
Akibat penundaan terbang tersebut, sebagian besar penumpang pesawat menunggu hingga berjam-jam di ruang tunggu, sedangkan sebagian penumpang lainnya memilih terbang dengan maskapai lainnya dan meminta kembali uang pembelian tiket seharga Rp 275.000.
Seorang penumpang, Riska (22), mengatakan, saat masuk pesawat sekitar pukul 19.50 WIB, alat pendingin udara di pesawat dalam kondisi mati sehingga udara menjadi panas.
"Kondisi tersebut diperparah dengan pesawat yang tidak segera terbang dan matinya lampu di kabin pesawat selama beberapa menit pada saat pramugari memberikan peragaan alat keselamatan," kata warga berasal dari Kabupaten Bogor itu.
Mengetahui hal tersebut, kata dia, sejumlah penumpang menjadi panik dan meminta pramugari membuka pintu pesawat agar para penumpang bisa turun.
"Beberapa penumpang pria menggedor-gedor pintu pesawat agar pilot segera membuka pintu," ujarnya yang meminta uang pembelian tiket dikembalikan.
Menurut dia, seluruh penumpang akhirnya dapat turun dari pesawat sekitar pukul 21.30 WIB.
"Saat meminta uang pembelian tiket, tidak ada penjelasan dari pihak Batavia Air mengenai batal terbangnya salah satu pesawat," katanya.
Seorang penumpang lainnya yang warga berasal dari Kabupaten Demak, Irsyad (60), mengaku, memilih menunggu pesawat pengganti dari Jakarta yang dijadwalkan tiba di Bandar Udara Ahmad Yani pukul 00.00 WIB dan berangkat dua puluh menit kemudian.
"Saya harus berangkat malam ini ke Jakarta karena besok saya akan berangkat umrah ke Makkah,'' ujarnya yang berangkat beserta rombongan.
Hingga berita ini ditulis, pesawat penganti belum mendarat di Bandar Udara Ahmad Yani Semarang untuk mengangkut sejumlah penumpang yang masih menunggu di bandara.