Kamis 21 Jun 2012 19:43 WIB

Pers Mengendap-endap Liput Kecelakaan Fokker

Rep: A.Syalaby Ichsan/ Red: Didi Purwadi
 Ratusan petugas dan warga menyaksikan bangkai pesawat Fokker 27 yang jatuh di komplek perumahan Rajawali kawasan Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (21/6).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Ratusan petugas dan warga menyaksikan bangkai pesawat Fokker 27 yang jatuh di komplek perumahan Rajawali kawasan Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (21/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komplek Auri di Jl.Rajawali, Halim Perdanakusuma, Jakarta mendadak menjadi perhatian publik. Pada sore tadi, pesawat Fokker 27A jatuh di pekarangan komplek yang dihuni oleh perwira menengah TNI AU.

Akan tetapi, pers dilarang masuk oleh provost yang sudah berjaga di gerbang landasan udara Halim Perdanakusuma. Bahkan, provost melakukan sweeping terhadap mobil dan angkutan umum yang akan melintas jalan yang akan menghubungkan ke tempat kejadian perkara.

"Ada pers disini?" tanya seorang petugas provost kepada Republika yang sedang berada di angkutan trans halim, Kamis (21/6). Beruntung semua penumpang menggeleng dan mobil angkutan berwarna biru itu pun dapat melaju.

Di tempat kejadian, tampak beberapa wartawan foto menyembunyikan kamera. Beberapa wartawan media online pun menjaga jarak. "Awas nanti bb (blackberry) lu diambil," ujar seorang wartawan media online nasional.

"Wartawan dilarang masuk," teriak salah satu petugas provost. Mereka pun memperlebar jarak garis polisi tiga langkah dari tempat semula. Seorang wartawan foto dari kantor berita tampak mengendap-endap masuk. Pelan-pelan dia menyiapkan kamera SLR bermerk Canon.

"Hei mas awas jangan ambil foto," ujar seorang provost lainnya. Beruntung, dia dapat mengambil beberapa bagian foto badan pesawat yang sudah terbelah. Lantas, wartawan itu langsung kabur menyelamatkan foto yang sudah berhasil dijepretnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement