REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) menargetkan investasi hingga Rp 20,3 triliun di kawasan transmigrasi. Investasi tersebut ditargetkan mampu membangun perekonomian di kawasan itu sehingga masyarakat transmigran memiliki perekonomian lebih baik ketimbang di daerah awalnya.
"Nantinya akan dikembangkan komoditas unggulan setempat, seperti kelapa sawit, karet, tebu, sisal, rumput laut, dan lain lain," jelas Menakertrans, Muhaimin Iskandar, di Jakarta, Senin (18/6). Pengembangan dilakukan melalui kemitraan usaha antara transmigran dan penduduk setempat dengan badan usaha negara maupun swasta.
Dengan tingginya nilai invetasi tersebut, Muhaimin menegaskan, saat ini sudah saatnya Kemenakertrans dan akademisi perguruan tinggi melakukan persiapan pembangunan kawasan transmigrasi dengan baik. Menurutnya, berbagai kemajuan teknologi seperti pemanfaatan foto udara maupun satelit sangat membantu dalam proses perencanaan pengembangan wilayah.
Pembangunan database ketransmigrasian ini dianggap penting karena akan digunakan sebagai bahan masukan kebijakan Kementerian dan perencanaan pelatihan bagi calon transmigran agar mereka mempunyai kompetensi di bidang usahanya.
Hal ini juga penting untuk peningkatan kualitas SDM aparatur Kemenakertrans.