REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pidato Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), masih menimbulkan multiinterpretasi di kalangan internal partai. Ketika ada sesepuh partai mengungkapkan permintaan mundur hanya untuk kader yang sudah ditetapkan tersangka oleh proses hukum, anggota dewan pembina, Hayono Isman, meminta DPP cepat mengambil langkah politik.
"Sudah saatnya DPP ambil langkah politik tidak mungkin lagi menuggu langkah hukum untuk menyelamatkan partai," ungkap Hayono melalui pesan singkat kepada Republika, Ahad (17/6).
Hayono mengungkapkan pimpinan Dewan Pimpinan (DPP) Partai harus memperlihatkan kebesaran jiwa untuk tidak mengedepankan kepentingan pribadi demi martabat Partai Demokrat. Bila perlu, dengan mengambil langkah drastis yang dilakukan untuk mempertahankan citra partai di hadapan publik.
Berdasarkan hasil survei LSI terhadap Partai Demokrat, tutur Hayono, elektabilitas partai pimpinan Anas Urbaningrum tersebut turun. Bahkan sudah menyentuh angka 10 persen dari 21 persen Juni 2011. Menurutnya, tinggal masalah waktu saja akan turun di bawah 10 persen.
"Bila hal tersebut terjadi maka partai akan membutuhkan energi besar untuk mendongkrak kembali dan bukan mustahil gagal menjadi pemenang pemilu 2014," jelas Hayono.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
