REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Hafiv Afriadi (16) siswa SMK 1 Padang diduga dianiaya enam orang oknum polisi yang bertugas di Kepolisian Daerah Sumatera Barat pada Selasa (12/6) dinihari di Kompleks GOR H Agus Salim Padang.
Korban mengatakan, pada saat itu dirinya bersama seorang temannya tengah membawa sepeda motor dengan nomor polisi BA 5406 BC dari arah Pasar Raya Padang menuju Tabing. Namun ketika berada di Jalan Sudirman dia dipepet sebuah mobil Avanza yang tidak diketahui nomor polisinya.
Menurut dia, sepeda motornya dipepet sampai berhenti dan temannya yang merasa ketakutan melarikan diri. Kemudian salah seorang penumpang yang merupakan oknum polisi turun dari mobil dan langsung memukul ke arah mukanya.
"Setelah puas memukul saya dibawa ke kompleks GOR H Agus Salim, sedangkan sepeda motor saya juga ikut dibawa oknum polisi," katanya.
Ketika sampai di Kompleks GOR H Agus Salim, lanjut Hafiv Afriadi, seluruh penumpang mobil yang merupakan oknum polisi turun menanyakan soal kaca spion mobil yang rusak. Mereka melakukan pemukalan secara bergantian.
"Saya merasa tidak pernah merusak kaca spion mobil milik oknum polisi itu," kata Hafiv Afriadi ketika dijumpai di Mapolresta Padang.
Akibat pemukulan itu korban menderita memar pada bagian muka, punggung serta kepala. Jari kaki kanannya juga nyaris putus dan harus mendapatkan jahitan.
Dia mengatakan, selain mengalami penganiayaan, sepeda motornya juga rusak di bagian jok dan lampu depan. Dalam kondisi tubuh lemah, keenam orang oknum polisi itu meninggalkan dirinya di Kompleks GOR H Agus Salim.
"Untunglah ada beberapa orang warga melihat dan membawa pulang saya ke rumah," katanya.
Kapolresta Padang Kombes Pol M Seno Putro membenarkan ada siswa SMK 1 melaporkan oknum polisi diduga melakukan penganiayaan. "Siswa tersebut telah dimintai keterangan serta dilakukan visum," katanya.
Menurut dia, penyidik Reskrim Polresta Padang masih melakukan penyelidikan dan pengembang terhadap kasus tersebut. "Oknum polisi tersebut akan segara dipanggil untuk dimintai keterangan," katanya.