Selasa 12 Jun 2012 20:56 WIB

DPRD Bandung: Novel Porno Beredar di 172 SD

Rep: Angga Indrawan / Red: Yudha Manggala P Putra
Ketua Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) Jabar yang juga kepala sekolah SDN Cempaka Arum, Ahmad Taufan, menunjukkan dua buah buku novel yang mengandung muatan pornografi
Foto: Antara
Ketua Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) Jabar yang juga kepala sekolah SDN Cempaka Arum, Ahmad Taufan, menunjukkan dua buah buku novel yang mengandung muatan pornografi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung, Tedi Rusmawan menyatakan kalau novel yang diduga mengandung unsur pornografi telah beredar di sedikitnya 172 Sekolah Dasar (SD) di kota Bandung. Angka itu berdasarkan laporan yang diterimanya dari Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bandung.   

“Ya dari laporan pak Oji Mahroji (Kadisdik Kota Bandung), jumlah sekolah yang menerima novel tersebut mencapai 172 Sekolah Dasar, dan merupakan kiriman dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pusat,” ungkap Tedi Rusmawan kepada Republika, Selasa (12/6).

Berdasarkan temuan dan laporan tersebut, DPRD Kota Bandung, kata dia akan mengajukan gugatan kepada pihak pusat dengan merancang empat langkah.

Pertama, DPRD Kota Bandung melalui komisi D akan langsung mendatangi Kemendikbud di Jakarta. Kedua, mendesak pemerintah pusat untuk melakukan penelusuran dan menyeret secara hukum pejabat yang telah meloloskan buku tersebut dan ketiga dengan mendesak Disdik Kota Bandung untuk segera melakukan penarikan novel tersebut, selambatnya dua hari ke depan.

“(dan) yang terakhir, kami tegaskan agar hal ini jangan sampai terulang,” tambah Tedi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Oji Mahroji mengkonfirmasi kalau pengadaan novel tersebut memang berasal dari Dana Alokasi Khusus yang diberikan pemerintah pusat di 2010 dan pengadaannya baru dilakukan pada 2011. 

Namun, Oji mengklaim pihaknya tidak tahu mengenai isi novel tersebut dan belum sempat membacanya, karena percaya pihak pusat sudah lebih dulu menguji kelayakannya.

“Saya pun kaget, kalau ternyata isi novel tersebut mengandung unsur pornografi,” ujar Oji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement