Sabtu 09 Jun 2012 18:39 WIB

Milad ke 40, HIPMI Tebar Aura Postif Ekonomi Indonesia

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Hafidz Muftisany
Ketua HIPMI, Raja Sapta Oktohari
Foto: Republika/Wihdan
Ketua HIPMI, Raja Sapta Oktohari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Himpunan pengusaha muda Indonesia (HIPMI) optimis memandang perekonomian Indonesia. Di tengah situasi perekonomian dunia yang masih tidak menentu, mereka yakin melihat tantangan sebagai peluang dunia usaha untuk terus maju.

“Faktanya sekarang banyak ketidakpastian di regional maupun di Indoinesia. Kita perlu sikap positif, tak mau membawa nuansa negatif ke bangsa,” ujar ketua HIPMI Raja Sapta Oktohari, Sabtu, (8/6) di acara Sidang Pleno jelang ulang tahun HIPMI ke 40.

Okto mengatakan di tengah situasi dunia yang tak pasti, ia melihat pasar yang begitu besar. Apalagi di tahun 2015 sudah mulai akan dibuka pasar tunggal ASEAN atau ASEAN Economin Community (AEC). Ia melihat peluang pasar yang sangat besar dari semula pasar Indonesia yang hanya 240 juta menjadi pasar ASEAN yang mencapai 600 juta.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mendukung langkah HIPMI. Ia mengatakan tidak ada alasan Indonesia tak siap menghadapi AEC. Indonesia, kata dia sudah teruji sebagai negara yang menjanjikan dalam sember daya alam dan sumber daya manusia.

Pekerjaan rumah Indonesia, kata Hatta saat ini harus bisa meningkatkan perdagangan dengan negara-negara ASEAN. Pertumbuhan ekonomi yang cukup baik menjadi poin lebih negara lain tertarik mau berinvestasi di Indonesia. Dalam kuartal pertama, investasi Indonesia meningkat hingga 32 persen.

“Belum pernah terjadi sebelumnya. Investasi di daerah timur meningkat. Akan terjadi pusat-pusat pertumbuan baru di luar Jawa,” kata Hatta.

Selain itu, Indonesia memiliki ‘garapan’ lain untuk emnjaga neraca perdagangan dan portofolio. Salah satu caranya, ia mendukung untuk memperbanyak emiten dengan mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk go publik dan bisa di dorong ke struktur pasar modal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement