REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Gangguan perjalanan kereta api listrik (KRL) di Stasiun Besar Bogor terjadi disebabkan oleh tersangkutnya pantograf di salah satu kereta ekonomi jurusan Bogor-Jakarta.
"Pantograf tersangkut di kereta 809 jurusan Bogor-Jakarta tadi pagi sekitar pukul 08.00 WIB di Stasiun Tanjung Barat," kata Wakil Kepala Stasiun Besar Bogor, Enjang Syarif Budiman, Rabu (7/6).
Enjang mengatakan, pantograf adalah alat konektor listrik yang mengantarkan listrik ke bodi kereta agar bisa bergerak. Dikatakannya, akibat gangguan tersebut, aliran listrik kereta menjadi terputus sehingga kereta tidak dapat beroperasi.
Untuk menstabilkan lagi, dilakukan perbaikan dengan memadamkan aliran listrik terlebih dahulu. Setelah dilakukan perbaikan selama kurang lebih 30 menit, aliran listrik sudah kembali normal pada pukul 08.45 WIB.
"Gangguan sudah diperbaiki, karena untuk memperbaikinya listrik harus dimatikan semuanya. Jadi perjalanan kereta menjadi terhambat," kata Enjang.
Enjang menyebutkan, selama proses perbaikan, sejumlah perjalanan kereta menjadi tertahan. Dari pukul 08.00 WIB ada enam kereta yang tertahan di Stasiun Bogor.
Sementara itu, selama perbaikan dilakukan, untuk mengantisipasi membludaknya jumlah penumpang di stasiun, digunakan satu jalur.
Tidak hanya itu, akibat gangguan pantograf tersebut aktifitas perjalanan kereta di sejumlah stasiun seperti Bogor, Depok, UI dan stasiun lainya menjadi terganggu.
"Kini aktifitas kereta sudah normal, kereta sudah dapat beroperasi. Paling imbas dari gangguan tadi menyebabkan jadwal keberangkatan kereta menjadi agak terlambat," katanya.