Rabu 06 Jun 2012 21:21 WIB

Minat Baca Rakyat Indonesia Masih Minim

Rep: Alicia Saqina/ Red: Dewi Mardiani
Tampak anak-anak sedang mengunjungi mobil perpustakaan keliling.
Foto: tahta/republika
Tampak anak-anak sedang mengunjungi mobil perpustakaan keliling.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -— Minat baca masyarakat Indonesia masih terbilang minim. Hal ini ditunjukkan dengan adanya data statistik pengunjung yang dimiliki oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia (RI). Selain itu juga karena anggaran yang diberikan pemerintah kepada Perpusnas RI, dianggap belum cukup untuk operasional perpustakaan.

Berdasarkan dari data statistik pengunjung Perpusnas tahun 2011, jumlahnya hanya sebanyak 38.100 orang yang datang berkunjung. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.221 pengunjung dari kalangan pelajar. Menurut staf Humas Perpusnas RI Hadi, dari data tersebut dapat terlihat bagaimana tingkat minat baca masyarakat. “Tidak ada seper-berapanya dari jumlah seluruh siswa sekolah di Jakarta,” ucapnya, Rabu (6/6).

Kemudian ungkap Hadi, menurut data Human Index Development, dahulu urutan peringkat minat baca Indonesia selalu lebih unggul bila dibandingkan dengan Vietnam. Tapi sejak tahun 2008 peringkat Indonesia sudah tertinggal dari Vietnam.

Kepala Humas Perpusnas RI, Agus Sutoyo, mengatakan hal yang serupa. Agus mengatakan, anggaran dari pemerintah kepada Perpusnas RI tidaklah banyak. Tahun ini, ungkap Agus, anggaran dari pemerintah untuk Perpusnas mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun lalu. Besarnya anggaran tersebut yaitu Rp 342 Milyar. “Tetapi itu saja sudah mengalami penghematan anggaran sebesar 10 persen,” tutur Agus.

Dia mengakui, tak sedikit pengunjung yang kecewa jika Perpusnas RI tak memiliki koleksi yang dicari mereka.

“Terkadang kita juga tidak bisa seperti perpus lain, seperti milik swasta yang bisa langsung dengan cepat menambah koleksi judul terbaru,” ujarnya.

Sebab, ungkap Hadi, bukan karena anggaran yang terbilang sedikit dari pemerintah, tetapi karena adanya peraturan penggunaan anggaran tersebut, sehingga Perpusnas tidak bisa dengan mudah menambah koleksi judul terbaru. Pihaknya berupaya optimal untuk meningkatkan minat baca masyarakat, termasuk dengan Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) di 399 kabupaten/kota. “Ini berhasil. Sudah sebanyak 464 unit MPK yang disediakan, 65 unit di provinsi,” paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement