REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI - Mantan Menteri Riset dan Teknologi yang juga mantan Presiden RI ke III, Bacharudin Jusuf Habibie mengatakan teknologi harus berkembang setiap waktu karena teknologi merupakan indikator makro ekonomi.
"Teknologi di Indonesia harus berkembang jangan hanya impor teknologi saja, karena anak bangsa ini mampu mengembangkan teknologi yang ditunjang dengan sumber daya alam yang melimpah," kata Habibie saat mengisi pemaparan kepada Ikatan Alumni Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (Ikal BPPT) di Sukabumi, Rabu (6/6).
Menurut Habibie, impor teknologi seharusnya bisa menjadi nilai tambah, maka dari itu seharusnya generasi penerus teknologi bisa menciptakan teknologi baru seperti perangkat lunak, perangkat otak dan keras. Lebih lanjut, karena teknologi bisa meningkatkan nilai suatu produk.
"Peningkatan teknologi juga harus diimbangi oleh lapangan pekerjaan, sebab seorang pribadi bisa mengembangkan ilmu dibidangnya masing di lapangan pekerjaan dan tidak berhenti jika sudah pensiun atau umur yang sudah tua," tambahnya.
Habibie mengatakan, walaupun sudah pensiun dari suatu pekerjaannya setiap individu harus terus berkarya seperti contohnya yang bisa diciptakan oleh BPPT pada saat kepemimpinan dirinya yakni membuat pesawat terbang yang merupakan karya besar dari anak bangsa.
"Pesawat yang kami buat belum pernah terjadi kecelakaan apalagi sampai jatuh tidak seperti pesawat dari impor selalu ada saja yang jatuh," kata Habibie.
Selain itu, pemuda pun harus berani mengambil jam kerja untuk meningkatkan teknologi di suatu lapangan pekerjaan, karena teknologi bisa direkayasa yang sesuai dengan disiplin ilmu terapan yang dikembangkan dari ilmu dasar.
"Kita ini bisa unggul dalam teknologi dan memanfaatkan sumber daya yang ada serta harus meneruskan teknologi-teknologi yang sudah tercipta bahkan bisa lebih baik lagi," demikian Habibie.