REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Insiden penembakan oleh orang tak dikenal kembali terjadi di Papua pada Selasa malam (5/6). Peristiwa tersebut menewaskan tiga orang warga di tiga lokasi berbeda.
Menanggapi hal ini, pihak istana beranggapan penembakan yang berkali-kali terjadi menunjukkan kondisi di Papua yang belum sepenuhnya aman. “Ini menunjukan kondisi di Papua, baik Papua Barat dan Papua masih sangat labil,” kata Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha saat ditemui di Bina Graha, Rabu (6/6).
Ia mengatakan kondisi itu juga memperlihatkan masih adanya kelompok pengacau yang berkeliaran. Hal ini, harus disikapi dan diambil tindakan dengan tegas.
“Kalau tidak ditindak tegas, akan terus-menerus terjadi suatu kejadian yang tidak diinginkan. Ini tidak boleh terjadi,” katanya.
Pihaknya juga menyatakan laporan mengenai penembakan itu sudah masuk ke telinga presiden. Langkah berikutnya adalah melakukan investigasi terhadap kebenaran peristiwa tersebut.
Dari informasi yang diperoleh dari Kemenkopolhukam, penembakan terjadi di Papua pada 22.00 WIT oleh orang tidak dikenal di tiga tempat berbeda. Ada tiga korban yang saat ini dirawat di UGD RSUND Dok-2 Jayapura.
Adapun nama korban yakni:
Iqbal Rifai (22 tahun). Ia ditembak di jalan Sam Ratulangi Jayapura, depan kantor Dishub Provinsi Papua.
Hardi Jayanto (22 tahun). Ia ditembak di jalan Sam Ratulangi Jayapura, depan kantor Dishub Provinsi Papua.
Pratu Frangki Kune (25 tahun). Ia ditembak di jalan Abepura Entrop (Perum Pemda 1 Entrop/depan CV Thomas) mengalami luka tembak di leher (tembus).