REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Muhammad Aman Wirakartakusumah, mendorong sekolah menindaklanjuti hasil evaluasi Ujian Nasional (UN), termasuk di dalamnya meninjau kembali kualitas guru, terutama guru-guru yang telah disertifikasi.
"Hasil UN dapat membantu sekolah dalam mengenali karateristik serta peta kekuatannya sendiri. Jadi bisa dipetakan, jenis-jenis persoalan apa saja pada masing-masing satuan pendidikan, baik materi mata pelajaran atau pengajarnya," kata Aman, Selasa (5/6).
Menurutnya, pemerintah pusat telah melakukan kajian analisis daya serap siswa terhadap mata pelajaran yang diujikan dalam UN 2012. Untuk itu, diharapkan pihak sekolah mau berkomunikasi dengan dinas setempat dalam melakukan perbaikan kualitas di setiap sekolah."Jadi dapat diketahui dibagian mana yang kurang. Apa mungkin dari gurunya?" imbuhnya.
Aman mengatakan, terpenting yang harus dievaluasi adalah kondisi guru di sekolah. "Apakah guru yang mengajar sudah tepat. Karena, siswa itu tergantung bagaimana sang guru mentransfer ilmu. Itu yang harus dicermati," tegas Aman.
Ia menambahkan, meskipun analisis daya serap itu bersifat massal, akan tetapi, perbaikan harus dilakukan oleh masing-masing satuan pendidikan. Mengingat permasalahan yang dihadapi sekolah satu dengan sekolah yang lain beragam. "Mencari solusi kepada sekolah-sekolah yang masih ada persoalan, tidak bisa digeneralisir pada persoalan yang sama. Karena, masing-masing punya keunikaan tertentu," tutur Aman.
Hasil UN 2012, baik tingkat SMA dan SMP menunjukkan daya serap siswa terhadap sejumlah mata pelajaran masih dikatakan rendah. Mayoritas kegagalan siswa peserta UN pada mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. "Jangan hanya tingkat penyerapannya yang rendah yang dilihat, tapi, proses pembelajarannya sendiri bagaimana, sehingga penyerapannya menjadi rendah," katanya.