REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie membantah spekulasi kalau calon wakil presiden yang akan menemaninya di Pemilu 2014 berasal dari kalangan TNI. Ia menegaskan bahwa calon wakil yang bakal mendampingi dirinya baru akan ditentukan saat digelarnya Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar tahun 2013.
"Nanti baru akan dibahas pada Rapimnas Golkar 2013 atau awal 2014. Pada saat itu baru diputuskan siapa cawapresnya," kata Aburizal di Denpasar, Ahad (3/6) malam.
Ical, sapaan akrab Aburizal, hadir pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) yang juga dihadiri pengurus KPPG provinsi, kabupaten dan kota se-Indonesia, yang digelar selama tiga hari hingga Rabu (6/6).
Sementara itu, mengenai spekulasi cawapres dari kalangan TNI aktif, Aburizal Bakrie membantahnya. "Belum ada, belum ada. Golkar belum mencalonkan siapa-siapa," kata pria yang juga pengusaha tersebut.
Meski demikian, Ical tidak menampik jika pendampingnya kelak bisa saja dari kalangan militer. "Dari mana saja mungkin. Dari militer, dari kalangan sipil, dari akademisi mungkin, dari mana saja oke-oke saja," ucapnya diplomatis.
Menyinggung dekat dengan kalangan militer, yang akhirnya memunculkan spekulasi duet pada Pemilu 2014, kata Ical, dari dulu dekat dengan siapa saja, termasuk juga dari militer.
"Dekat dengan siapa pun dan selalu dekat, termasuk dekat dengan kalangan TNI. Di sana banyak teman," kata Ical.
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Golkar Bali Ketut Sudikerta memberi bocoran soal calon wakil presiden pendamping Aburizal Bakrie.
Sosoknya, kata dia, dari kalangan TNI aktif. "Rasanya lebih pas berdampingan dengan seorang TNI," kata Sudikerta.