REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jusuf Kalla mengaku tak risau mendengar Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie bersilaturahim dengan mantan Presiden RI, BJ Habibie. Ia berpendapat, pertemuan itu bukan upaya menghadangnya maju sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden 2014 mendatang.
"Saya tidak ingin ikut campur. Biarkan proses itu berjalan apa adanya. Kalau beliau (Aburizal) bertemu dengan Pak Habibie, ya tidak apa-apa," kata JK di kantor PMI Pusat, Jakarta, Selasa (29/5).
Dalam kesempatan itu, untuk kesekian kalinya pria yang biasa disapa JK itu ditanya perihal keseriusannya maju menjadi kandidat presiden. Mantan wakil presiden ini pun hanya menjawab diplomatis perihal pencalonan dirinya.
JK juga enggan menyebutkan partai mana yang akan jadi kendaraannya nyapres. "Saya tidak ambisius untuk kekuasaan, tapi kalau masyarakat mengharapkan sesuatu untuk membangun bangsa maka siapapun tentunya harus bersedia. Gitu saja," ujar JK yang kini menjabat Ketua PMI Pusat itu.
Lebih lanjut JK juga ogah terlalu besar kepala setelah mengetahui elektabilitas namanya cukup tinggi dalam setiap kali survey kandidat presiden. Putra daerah Bone, Sulawesi Selatan itu mengatakan, tingginya elektabilitas itu menjadi cerminan keinginan masyarakat yang memilihnya.
"Itu kan keinginan orang, bukan keinginan saya. Kalau ternyata banyak seperti itu, ya saya terima kasih saja," imbuh pemilik nama lengkap Muhammad Jusuf Kalla.
Pria 70 tahun ini juga tak ambil pusing dengan mekanisme pencapresan yang ada di tubuh Golkar. "Ya kita ikuti saja prosedurnya," sebut JK mengakhiri.