REPUBLIKA.CO.ID, Fasilitas penunjuk jalan yang minim dan hewan yang kurang dirawat menjadi keluhan pengunjung di taman margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan.
Kebun Binatang Ragunan merupakan salah satu alternatif tempat menghabiskan waktu liburan akhir pekan. Salah satunya adalah Yanti. Wanita asal Parung, Bogor ini berlibur mengunjungi tempat ini bersama keluarga dan tiga keluarga tetangganya.
Meski merasa senang mengunjungi tempat ini, Yanti memiliki masukan. “Penunjuk jalannya harusnya dicat ulang. Karena catnya pudar, jadi bingung cari petunjuk kalau misalnya mau lihat ular di sebelah mana ya,” tuturnya kepada Republika, Kamis (17/5).
Pengunjung lainnya, Sarirotul memiliki keluhan yang sama. “Selain papan yang kurang jelas, selain itu ada hewan yang kurang dirawat, misalnya beruang,” ujarnya. Perempuan yang tinggal di kawasan Gandul, Depok ini berharap ke depannya Ragunan menjadi lebih bagus dan terawat lagi.
Menurut pantauan Republika, papan penunjuk jalan memang tampak kurang menyolok. Selain karena catnya pudar, papan penunjuk jalan tersebut ada yang mengelupas sehingga tulisan-tulisan di penunjuk jalan tersebut menjadi tidak utuh.
Humas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang Prihantoro mengatakan mengenai masalah sebenarnya papan penunjuk jalan sudah ada, hanya kurang ngejreng.
“Warnanya memang kurang menarik, warna coklat tua. Sekarang akan kita perbaiki dan kita mencoba menggandeng beberapa perusahaan untuk membuat memperbaiki fasilitas papan petunjuk jalan menjadi baru, misalnya warna hijau,” ujarnya. Bambang juga mengatakan warna yang menarik bisa menarik perhatian pengunjung.
Mengenai masalah hewan yang kurang dirawat, Bambang memberikan alasan sendiri. “Kami memiliki SOP (Standard Operational Procedure) dan mengikuti standar internasional,” ujarnya. Selain itu Bambang beberapa hal yang harus dipastikan mengenai perawatan satwa.