Ahad 27 May 2012 19:44 WIB

Pakar: Hatta Harus Dongkrak Popularitas

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Hafidz Muftisany
Hatta Rajasa
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Politik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Ari Dwipayana, menyatakan popularitas Hatta masih harus didongkrak. Sampai saat ini pihaknya melihat popularitas Hatta masih belum masuk tiga besar.

"Butuh perjuangan keras untuk bisa menjadi presiden," jelasnya, saat dihubungi, Ahad (27/5). Mendongkrak popularitas ini bukan hanya menjadi PR Hatta sendiri, Partai Amanat Nasional (PAN) yang menjadi kendaraan Hatta juga harus bekerja keras untuk meningkatkan elektabilitas dan popularitasnya. Ari melihat PAN masih berada di posisi kritis untuk meraih kemenangan pada Pemilu mendatang.

Sementara, untuk memajukan Hatta menjadi capres, setidaknya PAN harus mampu mendapatkan suara melebihi ambang batas capres. Dalam UU Pilpres saat ini, ambang batas yang disyaratkan adalah 20 sampai 25 persen perolehan suara. "Ini butuh perjuangan bagi PAN," imbuhnya.

Ari menyatakan birunya PAN masih kalah dengan birunya Demokrat. Semua hal masih berkaitan dengan Demokrat. Sementara PAN belum mampu menyamakan kedudukan Demokrat.

Pihaknya mengimbau agar PAN dan Hatta terus mendongkrak popularitasnya. "Minimal berada pada tiga besar jika ingin mengusung Hatta sebagai capres," paparnya.

Sekjen PAN, Taufik Kurniawan, menyatakan pihaknya tidak perlu menggubris hasil survei selain internal PAN. "Survey kita, Hatta Rajasa bagus dan layak untuk capres," paparnya. Dia mengimbau kader-kadernya untuk terus bekerja maksimal. Survey dan pihak-pihak yang menyatakan dukungan terhadap Hatta dimintanya untuk tidak digubris.

Taufik menyatakan pihaknya yakin mampu mencapai target dua digit perolehan suara. "Kita pasti bisa, karena konsolidasi ke daerah tidak pernah berhenti. Daerah pelosok pun kita jangkau. DPP hingga ranting terus bekerja maksimal sejak beberapa waktu lalu," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement