Selasa 22 May 2012 23:38 WIB

Gubernur: Pendirian Shelter Tsunami Harus Pertimbangkan Dana

Tsunami Aceh
Tsunami Aceh

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menegaskan hendaknya usulan-usulan untuk pendirian bangunan shelter tempat evakuasi tsunami harus mempertimbangkan dana yang akan digunakan.

Gubernur menyampaikan hal ini di Padang, Selasa, saat memberikan sambutan pada workshop implementasi dari temuan dan pembelajaran terkait gempa bumi 11 April 2012, untuk pengembangan tindaklanjut penguatan dari tsunami di Sumatera Barat (Sumbar).

Menurut dia, apabila pendirian shelter-shelter digabungkan dengan pendirian bangunan lainnya, seperti sekolah dan tempat-tempat sarana lain akan menambahkan beban anggaran.

Jadi, pemaksimalan banyaknya jumlah shelter yang direncanakan sulit tercapai, sementara pembangunan untuk persiapan antisipasi bencana tsunami adalah pendirian dengan jumlah memadai.

Irwan menilai, usulan untuk menggabungkan pendirian shelter dengan gedung sekolah cukup bagus, karena fungsinya selain untuk tempat evakuasi, juga bisa digunakan untuk pengembangan pendidikan.

Kendati demikian, dalam hal ini harus fokus saja dulu untuk pendirian shelter, artinya harus ada perhitungan misalnya untuk satu shelter akan memakan dana sampai Rp 1 miliar.

Apabila, digabungkan dengan pendirian sekolah tentu akan memakan biaya lebih tinggi lagi yang harus dipersiapkan, karena harus melengkapi sarana prasarana lainnya.

Sementara itu, kata Irwan, banyaknya jumlah shelter sudah menjadi prioritas pemerintah provinsi dengan kabupaten/kota dalam menyikapi kendala-kendala jika terjadinya tsunami.

Jalur-jalur evakuasi yang ada selama ini, dinilai tidak akan efektif, karena akan mengalami kemacetan total dan akan sangat berisiko kalau masyarakat terjebak.

Menurut dia, keinginan jumlah shelter banyak agar dapat mengakomodir jumlah masyarakat yang relatif banyak berada di daerah pesisir pantai dan rawan terkena dampak tsunami.

Lokasi shelter tersebut, sebaiknya bisa mudah dijangkau masyarakat, artinya sekitar 5-10 menit jarak dari pemukiman penduduk. "Kita harus bijak dan arif dalam memaksimalkan dana yang terbatas. Mengenai lahan-lahan tempat lokasi shelter hendaknya tidak perlu dana pembebasan," katanya.

Makanya, tambahnya, seperti lahan-lahan publik, lapangan sepak bola dan taman-taman kota, sehingga bisa berhemat dalam memaksimalkan dana untuk kepentingan publik tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement