REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Selatan (Sumsel) Muddai Madang memberikan kesempatan kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Komisi V, untuk menduduki posisi manajer cabang olahraga pada PON XVIII di Riau, September 2012.
"KONI memberikan kesempatan menjadi manajer untuk dua cabang olahraga. Diterima atau tidaknya kami mohon diberitahu pada pertengahan Juni mandatang untuk mendaftarkan ke panitia besar," kata Muddai dalam pertemuan dengan anggota Komisi V DPRD Sumsel di Palembang, Selasa (22/5).
Pada pertemuan itu, Muddai memberikan penjelasan mengenai persiapan Sumsel menghadapi PON Riau kepada 12 anggota Komisi V DPRD setempat, terkait penjaringan atlet pemusatan latihan daerah, persiapan mengirim berlatih ke luar negeri, termasuk target yang harus dicapai.
"KONI Sumsel melakukan segala upaya untuk menembus lima besar dengan kisaran 40 sampai 55 medali emas. Jika kurang dari 30 emas maka saya siap mundur," katanya.
Sejumlah atlet andalan pada PON mendatang akan dikirim berlatih di luar negeri selama beberapa bulan, atau hingga menjelang pelaksanaan PON Riau.
"Saat ini Akbar Nasution sudah berlatih di Singapura. Sementara atlet Anggar sedang bersiap ke Jerman, serta
beberapa atlet lagi akan kita kirim untuk berlatih di luar negeri," katanya.
Terkait dana, Muddai mengakui tidak menjadi masalah mengingat suntikan dari Pemerintah Provinsi Sumsel terbilang mencukupi kebutuhan. "Kebetulan ada dana sisa SEA Games 2011 lalu dari kesekretariatan sehingga bisa dialihkan untuk persiapan PON Riau," ujarnya.
Sementara, anggota DPRD Sumsel, Nadia, menyoroti gizi atlet selama menjalani Pemusatan Latihan Daerah di Wisma Atlet Jakabaring Palembang, serta bonus yang dijanjikan jika meraih medali. "Kami harap semua hal-hal yang berkaitan dengan atlet mendapat perhatian serius sehingga target di PON tercapai," kata Nadia.