REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Terkait kasus korupsi Hambalang, Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, pernah melontarkan pernyataan siap digantung di Monas bila ia terlibat. Kini ia enggan berkomentar kepada wartawan yang bertanya seputar gantung diri itu, jika dia benar-benar terlibat dalam kasus korupsi proyek olahraga Hambalang di Bogor.
Anas yang "dihujani" seputar pertanyaan tentang hal itu di Bandar Udara (Bandara) Sultan Kasim (SSQ) II Pekanbaru, Riau, Ahad (20/50) siang, tampak hanya diam. Ia malah balik melontarkan pernyataan 'iseng'. "Kamu saja yang diperiksa KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)," kata Anas sebelum akhirnya beranjak meninggalkan kerumunan pers untuk menuju besawat yang bersiap menerbangkannya menuju Jakarta.
Sebelumnya seperti yang telah dituliskan banyak media nasional, Anas Urbaningrum diduga terlibat kasus suap atas proyek olahraga Hambalang di Bogor. Namun, Anas kemudian membantah tudingan terkait dugaan kasus tersebut, dan bersesumbar untuk siap digantung di Monas bila menerima uang korupsi dari Hambalang.
"Satu rupiah saja Anas korupsi Hambalang, gantung Anas di Monas," katanya kepada banyak media.
Kasus Hambalang sebelumnya terkuak berawal dari penyelidikan KPK terkait kasus Wisma Atlet yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.
Proyek senilai Rp 1,2 triliun itu menuai banyak kontroversi setelah Nazaruddin menyebut 'fee' proyek tersebut untuk mendanai pemenangan Anas Urbaningrum dalam kongres Partai Demokrat tahun 2010. Nazaruddin yang juga menyebutkan adanya keterlibatan Anas dalam kasus Hambalang, antara lain meminta dirinya melobi sejumlah pihak agar sertifikat Hambalang selesai diurus.