Kamis 17 May 2012 19:01 WIB

Petugas Evakuasi Korban Sukhoi Disuntik Anti Tetanus

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Chairul Akhmad
Anggota Tim SAR Gabungan melakukan apel dan doa bersama di Posko Puncak Manik, sebelum kembali ke kesatuannya masing-masing, Sukabumi, Rabu (16/5).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Anggota Tim SAR Gabungan melakukan apel dan doa bersama di Posko Puncak Manik, sebelum kembali ke kesatuannya masing-masing, Sukabumi, Rabu (16/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI – Ratusan petugas SAR gabungan mulai turun dari lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di lereng Gunung Salak, Kamis (17/5) siang.

Mereka yang turun melalui jalur Cimalati, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi ini langsung mendapatkan suntikan anti tetanus dari tim medis.

Tim SAR yang turun ke Posko Cimalati antara lain Kopassus sebanyak 34 orang, Marinir TNI AL sebanyak 41 orang, Batalyon 315 Garuda 28 orang, Paskhas TNI AU 26 orang, Mapala sebanyak 6 orang,  PMI 6 orang, dan Yon 328 Linud Kostrad sebanyak 8 orang.

Salah seorang tim medis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Asep A Hidayat, kepada wartawan mengatakan, pemberian suntikan anti tetanus ini untuk mencegah serangan bakteri. Pasalnya, selama ini para petugas evakuasi tersebut telah mengevakuasi jenazah korban jatuhnya pesawat Sukhoi.

Asep menambahkan, pemberian suntikan diharapkan mampu menjaga kesehatan para petugas evakuasi. Sebelumnya, para tim SAR telah mencuci tangannya dengan cairan desinfektan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement