Selasa 29 May 2012 10:13 WIB

Tim SAR Gabungan Berada Didekat Lokasi Temuan Jasad Korban Sukhoi

 Tim SAR gabungan dari TNI, Polri, dan sejumlah elemen masyarakat menyusuri hutan untuk mengupayakan evakuasi korban pesawat Sukhoi di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jum'at (11/5).
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Tim SAR gabungan dari TNI, Polri, dan sejumlah elemen masyarakat menyusuri hutan untuk mengupayakan evakuasi korban pesawat Sukhoi di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jum'at (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Tim SAR gabungan yang terdiri atas TNI, Polri, Basarnas, Polisi Hutan, Wanadri dan warga sekitar dari laporan terakhir sudah mendekati lokasi penemuan sisa jenazah korban Sukhoi Superjet 100 dan siap melakukan evakuasi serpihan jasad.

"Dari laporan Tim SAR yang tengah menuju lokasi saat sudah melewati lembah dan posisinya sudah dekat ke lokasi penemuan serpihan jasad korban yang ditemukan oleh warga sekitar Gunung Salak," kata Danrem 061/Suryakencana, Bogor, Kolonel (Inf) AM Putranto kepada wartawan, Selasa.

Danrem Suryakencana Kolonel Putranto mengatakan jalan saat ini ke lokasi jatuhnya pesawat sudah mudah dijangkau karena tim SAR terdahulu sudah membuat jalur ke lokasi jatuhnya pesawat. Selain itu, diperkirakan evakuasi akan selesai dan tiba di Pos Murbay, Cimelati, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi sekitar pukul 16.00 WIB.

"Jenazah akan langsung dibawa ke RS Polri di Jakarta dengan menggunakan ambulans yang telah disediakan, dan evakuasi ini akan dilakukan hanya dalam satu hari maka kami fokuskan evakuasi di titik penemuan jasad korban oleh warga," tambahnya.

Namun, pada evakuasi ini wartawan dilarang melakukan peliputan di lokasi penemuan jasad tersebut karena sesuatu hal dan hanya diperbolehkan menunggu di Pos Murbey saja. Ditegaskan juga, warga umum dilarang masuk ke Gunung Salak dan harus izin dahulu.

Karena saat ini tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan tim dari Paskhas TNI-AU sedang melakukan penyelidikan dan mencari Flight Data Recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan.

"Kami larang wartawan masuk ke lokasi beberapa alasan dan Gunung Salak sementara ditutup untuk umum sampai tugas dari KNKT selesai," kata Putranto.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement