REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ibu Rukini (55 tahun) hidup menjadi sejak di tinggal suaminya tahun 2005 lalu. Dua anaknya telah dewasa dan tinggal di Kediri dan Bantul.
Akhir tahun 2010 lalu, rumah Rukini di Dusun Manggong, Desa Kepuharjo, Cangkringan, hancur diterjang erupsi Merapi.
Sejak itu Rukini harus mengungsi dan tinggal di Shelter Gongdang III. Kamis (17/05) Rukini tak dapat menahan harunya, ketika bersama Bupati Sleman, Sri Purnomo, ia memasang batu pertama calon rumah barunya di Dusun Pagerjurang, Kepuharjo.
Selain dengan Bupati, Rukini juga mendapat kehormatan untuk melakukan peletakan batu pertama calon rumahnya bersama Wakil Bupati Sleman, Yuni Satia Rahayu.
Di Pagerjurang ini akan dibangun 301 rumah tetap bagi korban erupsi Merapi, asal Desa Kepuharjo, di luas lahan 5.0365 m2.
Kepala Desa Kepuharjo, Heri Suprapto, mengatakan komplek huntap di Pagerjurang ini nantinya akan dihuni 135 warga korban Merapi asal Dusun Kaliadem, 97 warga asal Petung, 50 warga asal Nanggong, 14 warga asal Kepuh dan 9 warga asal Pagerjurang sendiri.
Menurut dia, erupsi Merapi 2010 lalu menyebabkan 830 KK warga desanya kehilangan rumah. Selain di Pagerjurang ini, kata Heri, saat ini untuk warga Kinahrejo juga sedang dibangun huntap di Dusun Batur.
Di Batur, katanya, akan menampung 194 KK. Saat ini pembangunan di Batur sudan mencapai 95 persen. Sebagian rumah disana sudah mulai dihuni.