REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerusakan teknis yang dialami pesawat Garuda Citilink menyebabkan penerbangan tujuan Banjarmasin tertunda. Penerbangan yang harusnya diberangkatkan Rabu (16/5) pukul 12.40 WIB tertunda hingga berjam-jam. Akibatnya calon penumpang marah dan beberapa orang nekat menduduki pesawat Citilink dengan tujuan Surabaya.
"Dijanjikan akan tiba peswat pengganti pukul 17.49 WIB, tetapi ternyata rusak. Kami frustasi karena mereka belum berikan kepastian penggantian selanjutnya," kata Syaiful, salah seorang calon penumpang tujuan Banjarmasin, Kamis (17/5).
Syaiful menuturkan, beberapa penumpang nekat mendatangi runway pesawat karena ketidakjelasan tersebut. Pukul 18.30 WIB pengelola Citilink, akhirnya memberikan kompensasi kepada penumpang. Sesuai undang-undang, Garuda Citilink akan memberikan kompensasi atas keterlambatan diatas empat jam sebesar Rp 300 ribu per orang.
Karena melihat tidak ada tanda keberangkatan, Syaiful memutuskan untuk kembali ke rumahnya di Bandung, Jawa Barat. Pihak Citilink menjanjikan penerbangan akan diusahakan Kamis (17/5).
Namun, hingga pukul 11.00 WIB ia tidak kunjung mendapat kejelasan mengenai penerbangan pengganti yang telah dijanjikan Citilink. "Saya minta uang saya dikembalikan, dan pilih penerbangan lain saja," ujar Syaiful.
Kepala Officer In Charge (OIC) Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Eddy Purnomo membenarkan keterlambatan penerbangan Citilink menuju Banjarmasin. Ia mengatakan peneyebab keterlambatan adalah kerusakan pada mesin pesawat.