REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Penemuan Cockpit Voice Recorder (CVR) diharapkan bisa memberikan informasi mengenai penyebab terjadinya kecelakaan Sukhoi Superjet 100. "CVR diharapkan bisa memberikan informasi tentang penyebab kecelakaan," ujar Masruri, Ketua Sub Komite PKT Udara, di Lanud Halim Perdana Kusuma, Rabu (16/5).
Unit dari CVR sendiri sudah dalam kondisi terbakar dan rusak. Bila rusak, kemungkinan proses pembacaan akan lama. Bahkan bila rusak parah, harus dibawa ke pabriknya langsung untuk diganti. Namun pihak Rusia sudah menyatakan akan menyediakan unit baru untuk membantu proses transkrip dari CVR tersebut.
Kotak hitam Sukhoi akan dibawa ke laboratorium KNKT, tepatnya di kantor KNKT disebrang stasiun Gambir. Proses transkrip sepenuhnya akan dilakukan di Indonesia, tidak akan dibawa ke Rusia.