REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pejabat sementara (Pjs) Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines Rudy Setyopurnomo mengatakan akan melakukan pembenahan internal terkait kerugian yang terus diderita Merpati.
Ia beranggapan bahwa buruknya kinerja keuangan Merpati karena tidak diurus dengan baik terutama dari sisi operasional penerbangan. Dicontohkannya, rute Jakarta-Bandung dengan frekuensi penerbangan 3 kali seminggu sangat tidak efisien karena dari 56 seat (tempat duduk) hanya terisi cuma 4 seat dan terkadang malah kosong.
"Ini yang harus segera dibenahi. Tingkat isian Merpati kosong tetapi tetap dipertahankan, belum lagi pada rute lainnya. Ini tentu mengakibatkan perseroan setiap hari rugi Rp2 miliar-Rp3 miliar," ujarnya usai dilantik sebagai Pjs Dirut Merpati di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin.
Selain tingkat isian yang sangat rendah, perusahaan juga praktis tidak melakukan promosi sehingga penerbangannya banyak tidak diketahui oleh masyarakat. Rudy juga menegaskan, akibat rendahnya tingkat isian tersebut mengakibatkan perusahaan tidak harus menambah jumlah pesawat Merpati.
"Kita tunda dulu membeli pesawat, karena dari utilisasi yang ada saat ini belum butuh pesawat baru," ujarnya.
Sementara itu Asisten Deputi Bidang Infrastruktur dan Logistik I Kementerian BUMN Timbul Tambunan mengatakan, penetapan Rudy sebagai Pjs Dirut Merpati merupakan keputusan pemegang saham.
"Tidak ada pergantian mendadak. Kita tentu setiap kuartal melakukan evaluasi terhadap kinerja Rudy," ujar Timbul.