Ahad 13 May 2012 15:19 WIB

45 Profil DNA Korban Sukhoi Sudah Lengkap

Rep: Nur Feby Rosiana/ Red: Dewi Mardiani
Petugas Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri melakukan pengambilan sampel DNA dari salah satu keluarga korban jatuhnya pesawat Sukhoi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (11/5).
Foto: Prayogi/Republika
Petugas Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri melakukan pengambilan sampel DNA dari salah satu keluarga korban jatuhnya pesawat Sukhoi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Digital Visual Interface (DVI) Mabes Polri menyatakan 45 data profile DNA para korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 pabrikan Rusia pada Rabu (7/5) sudah lengkap.

Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapus Dokkes) Mabes Polri, Brigjen Polisi Musadeq Ishak, yang juga ketua tim DVI nasional Indonesia, menuturkan hingga siang ini tim DVI sudah menerima 21 kantong jenazah (sekarang sudah mencapai 22 kantong) dari tempat kejadian perkara (TKP). Kantong tersebut menurut Musadeq terdiri atas 18 kantong jenazah dan tiga kantong yang berisi properti para penumpang Sukhoi yang meliputi pakaian, perhiasan, ID card, dan lain-lain.

"Sejak kemarin siang kita sudah bekerja, sudah melaksanakan pemeriksaan forensik, sudah melaksanakan pengambilan sampling terhadap jenazah untuk dilakukan pemeriksaan DNA yang kita harapkan seluruh rangkaian malam ini selesai," ujar Musadeq saat jumpa pers di aula Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Ahad (13/5).

Musadeq juga melaporkan seluruh pengumulan data ante mortem sudah selesai dilaksanakan. Perlu diketahui bahwa jika beberapa jam lalu juga sudah datang ante mortem penumpang dari Rusia, Amerika, Perancis. "45 data korban profil DNA nya sudah lengkap," tegas Musadeq.

Musadeq yang mengatasnamakan tim DVI Indonesia menuturkan jika pihaknya berprinsip akan bekerjakeras bersama tim DVI dari Rusia. Pihak DVI indonesia dan Rusia nantinya juga akan bekerja profesional, akuntabel, dan independen. Mabes Polri pun melibatkan tim forensik dari perguruan tinggi yang ada di Indonesia seperti dari Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement