Ahad 13 May 2012 13:32 WIB

Lanud Halim: Kontak Terakhir Sukhoi dengan ATC Cengkareng

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Heri Ruslan
Pesawat komersil Sukhoi Super Jet 100.
Foto: Reuters
Pesawat komersil Sukhoi Super Jet 100.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Landasan Udara Halim Perdanakusuma menyanggah kalau Air Trafic Control (ATC) di Halim melakukan kontak terakhir dengan pilot Sukhoi Superjet 100 saat hendak turun dari ketinggian 7.000 meter. Staf Landasan Udara Lanud Halim, capt. Michiko, mengungkapkan ATC di Soekarno-Hatta yang melakukan kontak terakhir itu.

"Itu dari Cengkareng (Soekarno-Hatta). Kita memang ada line-nya, tapi selama di udara bukan dengan kita," ungkap Michiko saat berbincang dengan Republika, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Ahad (13/5).

Untuk penerbangan joyflight tersebut, ujar Michiko, ATC Lanud Halim Perdanakusuma memang membuka jalur komunikasi. Akan tetapi, ungkapnya, digunakan hanya ketika boarding (berangkat) dan landing (mendarat). Sementara, untuk kontak saat di udara, Michiko menjelaskan pihak ATC Bandara Soekarno Hatta yang melakukan komunikasi. Termasuk kontak terakhir sebelum pesawat buatan Rusia itu hilang.

Meski demikian, Michiko mengungkapkan rekaman komunikasi tersebut kemungkinan juga ada di ATC Halim Perdanakusuma. Pasalnya, jalur komunikasi juga diakses oleh ATC yang berada di Lanud milik TNI tersebut.

Pesawat Sukhoi Superjet 100 mengalami kecelakaan setelah diduga menabrak tebing di lereng Gunung Salak. Pesawat anyar ini sekitar pukul 14.00 WIB sempat melakukan kontak terakhir dengan ATC saat berada di langit Gunung Salak untuk minta ijin turun dari ketinggian 10.000 kaki ke ketinggian 6.000 kaki. Hal tersebut mendapat sorotan banyak pihak karena Gunung Salak memiliki tinggi 7.000 kaki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement