REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tim Wanadri yang turut melakukan proses pencarian dan evakuasi pesawat Sukhoi Superjet (SSJ) 100 yang jatuh di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sudah berada di lereng lokasi tempat jatuhnya pesawat buatan Rusia tersebut.
Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung (Wanadri) , merupakan organisasi tertua yang bergerak dalam kegiatan alam bebas.
Ketua Ketua Umum Wanadri, Ardiles Leonardo Simangunsong, ketika dihubungi dari Bogor, Kamis malam, mengatakan bahwa tim Wanadri sudah melakukan pendakian ke lokasi tempat jatuhnya pesawat tersebut sejak Rabu (9/5) malam.
"Informasi terakhir, tim sudah berada di lereng," katanya. Ia menyebutkan tim Wanadri sendiri sudah berkoordinasi dengan Basarnas dan pihak-pihak terkait.
Kendati demikian, dia belum bisa memberikan keterangan lebih jauh proses evakuasi tersebut karena hubungan antara tim di lapangan dan Sekretariat Wanadri di Bandung terkendala komunikasi.
"Kami sudah mencoba menghubungi, tetapi sampai sekarang belum bisa karena masalah hubungan komunikasi," katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI Daryatmo, mengatakan bahwa evakuasi korban penumpang pesawat Sukhoi Superjet 100 yang diindikasikan menabrak bukit di Gunung Salak melalui jalur darat dihentikan sementara.
Menurut dia, evakuasi melalui jalur udara sudah diupayakan oleh tim SAR. Namun, karena faktor cuaca, evakuasi dihentikan.
Tim SAR kembali akan melakukan evakuasi korban pesawat pada Jumat pagi (11/5) sekitar pukul 06.30 WIB yang berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma dan Lanud Atang Sanjaya dengan menggunakan Helikopter Superpuma dan helikopter jenis lainnya.
Saat ini, lanjut Daryatmo, tim SAR darat sudah dekat dengan lokasi ditemukannya serpihan pesawat Sukhoi. Sebanyak 78 personel SAR sudah berada di atas Gunung Salak, tak jauh dari lokasi, tuturnya.