Senin 30 Apr 2012 19:01 WIB

Tolak Patung ZP, Massa Mengamuk di Lampung Selatan

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Heri Ruslan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG –- Ratusan warga berunjuk rasa memprotes keberadaan patung Zaenal Pagaralam (ZP), Senin (30/4). Tak puas dengan aksi tersebut, warga spontan merusak beberapa properti kantor di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, yang berada di sekitar berdirinya patung tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kerugian akibat pengrusakan belum bisa ditaksir.

Aksi ini sempat menghambat arus lalu lintas di jalan lintas Sumatera dari arah Pelabuhan Bakauheni maupun dari kota Bandar Lampung. Sekumpulan warga yang belum jelas dari mana datangnya dan nama kelompoknya, mendatangi patung yang sudah berdiri sekitar awal tahun ini.

Warga protes kehadiran patung ZP, dengan alasan karena tidak sesuai dengan pejuang yang ada di kabupaten tersebut. Menurut Sulton, seorang warga, kehadiran patung ZP ini telah merusak nama kabupaten ini, karena masih banyak dan layak pejuang lain yang seharusnya menjadi tokoh dan pejuang di kabupaten tersebut.

Menjelang siang, warga kepanasan setelah berorasi dan melakukan aksi bakar ban. Mereka pun spontan berangsek ke kantor-kantor yang dekat dengan berdirinya patung tersebut. Massa merusak dan melempari properti kantor di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.  Mobil-mobil pejabat yang melintas sempat menjadi sasaran pelemparan batu. Polisi yang hadir di lokasi kejadian tak mampu melerai kedatangan massa di kantor tersebut dengan sigap.

Kepala Bidang Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih, mengatakan tidak ada korban jiwa dalam pengrusakan tersebut. Polisi sudah mengamankan lokasi kejadian hingga sore hari sudah kondusif. “Sejumlah polwan kami turunkan, dibantu brimob, sabhara. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Saat ini kondisi sudah kondusif,” kata Sulityaningsih kepada Republika, Senin (30/4).

Ia mengatakan kejadian pengrusakan ini dilakukan secara spontan dari aksi massa yang menolak kehadiran patung tersebut. Sampai saat ini, polisi masih memproses beberapa saksi dan mendata kerusakan yang terjadi di lingkungan kantor Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. “Belum ada pengunjuk rasa yang diamankan,” ujarnya.

Arus lalu lintas yang sempat macet saat adanya aksi unjuk rasa tersebut, menurut Sulityaningsih, sudah berjalan normal kembali. Ia mengatakan polisi masih menyelidiki sebab-sebab terjadi pengrusakan kantor dan mobil pejabat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement