Senin 30 Apr 2012 15:13 WIB

Hadiri HUT Israel, Pengkhianat Bangsa

Rep: Gita Amanda/ Red: Heri Ruslan
Israel
Foto: irib
Israel

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sejumlah tokoh dari Indonesia dikabarkan menghadiri perayaan kemerdekaan Zionis Israel di School of the Arts, Singapura.

Pendiri organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committe (MER-C), Joserizal Jurnalis mengutuk keras tindakan sejumlah tokoh dari Indonesia yang menghadiri acara tersebut. ''Mereka telah melanggar konstitusi negara Indonesia,'' ujar Joserizal kepada Republika Online (ROL), Senin (30/4).

Tak cuma itu, Joserizal juga menganggap tokoh Indonesia yang menghadiri acara kemerdekaan Zionis Israel itu sebagai sebagai pengkhianat bangsa.

"Mereka jelas-jelas melanggar konstitusi. Mereka adalah bagian dari penghianat bangsa!" ujar Joserizal. Menurut dia, berdasarkan  pembukaan Undang undang Dasar Negara 1945 menyatakan, ''Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.''

Menurut Jose, Israel adalah penjajah di Palestina. Ia menegaskan bahwa Palestina seharusnya berhak merdeka. ''Sebagai bangsa yang berpegangan pada pembukaan UUD 1945, seharusnya para tamu tersebut menyadari bahwa Israel adalah penjajah. Sehingga tak sepatutnya menghadiri acara peringatan Hari Kemerdekaan Israel tersebut.''

Ia menambahkan, kalau pun batang tubuh UUD masih dapat diubah, namun pembukaan UUD merupakan sesuatu yang tak dapat ditawar.

Jose juga menegaskan, baik politis maupun pejabat yang menghadiri hari kemerdekaan Zionis Israel tak pantas menjabat di Indonesia. Sudah sepatutnya mengundurkan diri dari jabatan atau mundur dari kiprah politik mereka di Indonesia.

"Mereka seharusnya berhenti dari jabatan mereka. Mereka tidak pantas jadi politisi di sini," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement