Senin 30 Apr 2012 10:12 WIB

Pendaki Lakukan Penghijauan di Lereng Merapi

Acara seremoni penghijauan
Foto: Antara
Acara seremoni penghijauan

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Para pendaki dari berbagai daerah melakukan kegiatan pelestarian lingkungan dengan menanam pohon di sekitar jalur pendakian Gunung Merapi di Wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Sekitar 200 pendaki dari berbagai daerah melestarikan lingkungan dengan menanam pohon jenis puspa di perbatasan Desa Lencoh, Selo dengan tapal batas Taman Nasional Gunung Merapi, kata anggota Tim SAR "Barameru" Desa Lencoh, Selo, Boyolali, Samsuri di Boyolali, Senin.

Para pendaki tersebut datang dari Solo, Yogyakarta, Semarang, Bandung, dan Boyolali. Mereka, setiap kelompoknya membawa satu hingga tiga bibit pohon jenis puspa untuk di tanam di sekitar jalur pendakian Merapi.

Menurut dia, kegiatan penanaman pohon puspa tersebut dilakukan oleh para pendaki pada Sabtu (28/4) dan Minggu (29/4). Karena, jumlah pendaki ke puncak Merapi setiap hari libur meningkat dan mencapai sekitar 300 orang.

"Jumlah pendaki sepekan ini memang mengalami peningkatan, karena pada pekan sebelumnya paling hanya sekitar 50 hingga 75 orang per minggunya," paparnya.

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Wilayah II Boyolali, Joko Priyono menyambut baik usaha para pendaki ikut melestarikan lingkungan. Pihaknya menyambut baik para pendaki selain menikmati hobinya juga peduli lingkungan dengan menanam pohon di lereng Merapi.

Ia menjelaskan, paska erupsi Gunung Merapi pada 2010 banyak tanaman di sekitar TNGM yang mati akibat terkena dampaknya. Kegiatan penanaman pohon oleh relawan terutama para pendaki diharapkan memulihkan kondisi jalur lereng Merapi menjadi hijau kembali.

Selain itu, pihaknya juga meminta para pendaki \dapat sambil membersihkan sampah di sepanjang jalur pendakian melalui New Selo Boyolali untuk dibawa ke bawah.

"Sehingga, para pendaki dapat menikmati keindahan pemandangan puncak Merapi, dengan lingkungan bersih," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement