REPUBLIKA.CO.ID, BATUSANGKAR - Perusahaan perkebunan di daerah diharap ikut mendukung program integrasi sawit dengan usaha pengembangan ternak sapi. Harapan itu disampaikan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno.
"Pemerintah Sumatera Barat mengharapkan dukungan perusahaan perkebunan untuk membantu pengadaan bibit sapi melalui program terpadu integrasi sawit dan usaha pengembangan ternak sapi," kata dia di Batusangkar, Jumat (27/4).
Ia mengatakan, program pengembangan perkebunan terpadu tersebut merupakan langkah untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Selain berkebun mereka juga dibina untuk memelihara sapi.
"Pada program tersebut, dalam satu hektare perkebunan sawit bisa dipelihara dua ekor sapi yang makanannya dapat diambilkan dari bungkil, pelepah dan rumput yang ada di kebun tersebut," lanjutnya. Kemudian, katanya, kotoran sapi juga dapat digunakan langsung untuk pupuk kelapa sawit, sehingga saling memberi keuntungan.
Berdasarkan data yang dihimpun saat ini, total luas perkebunan sawit di Sumatera Barat mencapai 350 ribu hektare yang dikelola oleh 58 perusahaan. "Jika setiap satu hektare kebun sawit dipelihara dua ekor sapi maka total sapi yang bisa dipelihara mencapai 593.718 ekor," kata dia.
Selain itu, pemerintah juga menyediakan program Kredit Usaha Pembibitan Sapi bagi petani yang kesulitan memperoleh modal untuk memulai usaha peternakan.
"Pemerintah Sumatera Barat juga telah mencanangkan program satu petani satu sapi sejak 2010," lanjutnya. Saat ini Sumatera Barat menetapkan 62 nagari percontohan untuk melaksanakan program tersebut.