Kamis 26 Apr 2012 18:00 WIB

Menko Polhukam: Anggota TNI Tewas karena Ditembak Satu Pihak

Rep: Esthi Maharani/ Red: Djibril Muhammad
Djoko Suyanto
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Djoko Suyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Adanya tembak menembak antara polisi dan TNI di Gorontalo dibantah oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto. Ia mengatakan salah besar jika dikatakan adanya tembak menembak.

"Jadi kalau diberitakan ada tembak-menembak itu salah. Karena tidak ada tembak-menembak," katanya saat ditemui di kantor presiden, Kamis (26/4).

Ia berpendapat jika dikatakan tembak menembak, artinya kedua belah pihak melakukan tindakan tersebut. Tetapi, pada kenyataannya hanya satu pihak yang melakukan penembakan sehingga menewaskan satu orang TNI.

"Ya kalau ada yang meninggal, apa namanya? Ya ditembak. Tapi kalau diberitakan TNI tembak menembak berarti kedua belah pihak kan bawa senjata. Saat itu kan mereka (TNI) tidak ada yang bersenjata," katanya.

Ia menyakinkan jika konflik yang terjadi di antara kedua institusi tersebut tidak akan berlanjut. Pimpinan kedua institusi yakni Kapolri dan Panglima TNI pun memastikan penjagaan di daerah tersebut.

Pihaknya masih menyelidiki secara pasti penyebabnya, termasuk kemungkinan kesalahpahaman yang terjadi di antara kedua belah pihak.

Sementara untuk tindakan hukumnya, Djoko mengatakan sudah mendapatkan laporan dari Kapolri terkait hal tersebut. "Ada tujuh atau beberapa orang yang ditangkap, ditahan dan nantinya akan ditindaklanjuti proses hukumnya," katanya menegaskan.

Ditempat terpisah, Kapolri, Jenderal Timur Pradopo mengatakan sudah melakukan penyelidikan. "Ada sembilan yang terperiksa dari polri," katanya.

Ia menegaskan penyelidikan ini akan terus diproses dengan tetap terus mengikuti perkembangan yang terjadi. "Sekali lagi, kita akan tindak tegas masalah yang di Gorontalo sampai ke Pengadilan Negeri," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement