Kamis 26 Apr 2012 14:04 WIB

Taufiq Kiemas: Pencurian Organ TKI Sudah Kelewatan

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ketua MPR-RI, Taufik Kiemas
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ketua MPR-RI, Taufik Kiemas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua MPR, Taufiq Kiemas memandang kasus pencurian organ TKI yang bekerja di Malaysia sudah kelewatan. Ia pun meminta pihak-pihak yang terkait dengan masalah ini untuk bertindak cepat. 

''Itu sudah terlalu. Pak Muhaimin (Muhaimin Iskandar) dan Pak Jumhur (Jumhur Hidayat) bertindaklah secepat mungkin. Itu tidak bisa dibiarkan,'' katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (26/4). 

Menurutnya, Muhaimin sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Jumhur sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan (BNP2) TKI tak perlu menunggu arahan presiden terkait masalah ini. Pasalnya, kata Taufik, ini sudah tanggung jawab keduanya. 

''Nurani kita juga tergerak. Kalau soal begini lebih berani Oneng (Rieke Diah Pitaloka). Kalau Oneng disuruh kemana saja, jadi. Oneng ke Malaysia, pergi dia. Orangnya pemberani,'' papar politisi senior PDI Perjuangan tersebut.

Namun, Taufik mengaku tidak menyetujui usulan kalau pemerintah membawa masalah ini ke PPB. Lebih baik melakukan tindakan tepat dari lembaga-lembaga yang bertanggung jawab, kata dia. 

Begitu pula mengenai usulan agar kementerian luar negeri melayangkan nota protes ke pemerintah Malaysia. ''Kalau protes kemenlu sudah jalankan terus. Yang sekarang diperlukan itu aksi. Muhaimin dan Jumhur itu harus bertindak,'' pungkas dia.

Kamis (26/4) ini dua dari tiga jasad Tenaga Kerja Indonesia asal Lombok, Nusa Tenggara Barat diotopsi ulang. Otopsi dilakukan setelah keluarga curiga melihat bekas jahitan pada tubuh korban. 

Kecurigaan itu terbukti. Tim dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Nusa Tenggara Barat menemukan sejumlah organ tubuh seperti mata, otak, jantung dan ginjal hilang pada salah satu jenazah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement