REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, mengaku sering dibully atau mendapat cercaan keras dari para pengguna jejaring sosial di dunia maya.
"Saya sering di-bully. Sampai ada yang menulis 'Heh Tift Sembiring, apa aja kerja elo, makan gaji buta aja'," ujar Tifatul ketika berbicara dalam seminar "Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Indonesia 2012" di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Rabu.
Menanggapi cercaan tersebut, Tifatul hanya mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun tidak pernah memarahinya sampai seperti itu. Tifatul mengaku ikut serta bergaul dalam jejaring sosial dunia maya. Hal tersebut didorong oleh rasa ingin tahunya.
Namun, akhirnya ia pun mendapat masukan dari publik pengguna internet tentang layanan internet seperti apa yang mereka inginkan. "Pertama mereka ingin kecepatan, lalu spektrum. Setelah itu, mereka menginginkan keamanan dan kenyamanan," ujarnya.
Melalui pergaulan di dunia maya, Tifatul akhirnya tahu bahwa sebagian besar pengguna jejaring sosial menggunakan media sebagai penghibur menghadapi kemacetan jalan. Melalui dunia maya pula, Tifatul bisa menyampaikan imbauan kepada pengguna jejaring sosial agar tidak mengunduh data atau aplikasi yang membutuhkan banyak spektrum pada hari raya Lebaran.
Tifatul berpendapat jejaring sosial mempunyai dampak positif bagi pergaulan. Namun, mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan jejaring sosial juga memiliki dampak negatif karena cenderung menghilangkan etika dan sopan santun dari para penggunanya. Contoh nyatanya tentu seperti cercaan yang diterima oleh Tifatul di dunia maya.