Selasa 24 Apr 2012 22:16 WIB

Banting Botol Air, Plt Wali Kota Bekasi Diadukan

Rep: Rosmha Widiyani/ Red: Hazliansyah
Plt. Walikota Bekasi Rahmat Effendi
Foto: bekasi.glestradio.com
Plt. Walikota Bekasi Rahmat Effendi

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Plt Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengungkapkan kekesalannya dengan membanting botol air mineral di hadapan ratusan pelaku UKM se-Kota Bekasi di rumah makan Warna-warni, Jalan Inspeksi Kalimalang Tambun Selatan, Bekasi, Selasa (24/4). Aksi itu ia tujukan pada wartawan Bekasi Ekspress, Nico Godjang.

Terkait hal ini, Nico berencana mengadukan Rahmat ke Polda Metro Jaya.

"Saya bersama teman-teman malam ini akan ke Polda Metro Jaya. Saya akan adukan atas perbuatan tidak bersahabat," katanya.

Nico mengatakan, jika Plt tidak puas atas pemberitaan yang disiarkan medianya, ada langkah hukum yang bisa diambil. Misalnya dengan melakukan somasi atau meminta hak jawab.

Diberitakan sebelumnya, Plt Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, mengungkapkan kekesalannya dengan menggebrak meja menggunakan botol air mineral. Hal ini terjadi saat pertemuan UMKM di sebuah rumah makan di kecamatan Tambun, pada Selasa (24/04). Aksi itu ia tujukan pada Nico Godjang, seorang wartawan Bekasi Ekspres.

Kemarahan Rahmat Effendi kepada Nico disinyalir lantaran pemberitaan koran lokal Bekasi Ekspres, yang dinilainya terlalu pedas.

"Situasi itu terjadi ketika kami akan bersalaman. Begitu melihat saya, Plt langsung menggebrak botol mineral," ujar wartawan Bekasi Ekspres, Nico Godjang pada Republika, Selasa (24/04).

Dalam konfirmasinya, Niko mengatakan, dirinya hadir atas undangan Kabid UMKM Disperindagkop, Narisman. Kehadirannya adalah untuk memberi materi dan tujuan adanya halaman delapan koran Bekasi Ekspres. Halaman ini memuat komunitas UMKM yang ada di Bekasi.

Awalnya Niko duduk di barisan belakang. Acara dijadwalkan pukul sembilan pagi namun Plt baru datang pukul dua belas siang. Setelah Plt datang, Niko diajak ke depan untuk bersalaman.

"Ketika mau bersalaman Plt. justru menggebrak botol air mineral. Dia mengungkapkan ketidakpuasan atas berita kami," ujarnya.

Terkait hal ini, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Bekasi, Maria Ulfah mengatakan.

"Plt bertindak pasti ada alasan. Kalaupun benar karena pemberitaan, wartawan seharusnya tahu kode etiknya. Bagaimana membuat berita yang berimbang," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement