REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan masalah kemiskinan, meski telah terjadi penurunan angka, namun jumlahnya masih sangat besar, sehingga perlu kerja keras untuk menangani masalah tersebut.
"Upaya penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan Kementerian Sosial diarahkan pada peningkatan produktivitas keluarga miskin melalui Usaha Ekonomi Produktif (UEP)," kata Mensos ketika menyerahkan bantuan UEP, kelompok usaha bersama, sarana dan prasarana yang totalnya mencapai Rp2,8 miliar di Pendapa Rumah Dinas Kabupaten Karanganyar, Senin (23/4).
Ia mengatakan program ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan pemberdayaan sosial dalam wadah kelompok usaha bersama (KUBE). Secara konseptual keluarga miskin akan mampu lebih produktif jika difasilitasi dalam kelompok.
Mengacu pada karakteristik masalah kemiskinan yang tidak terlepaskan juga dengan persoalan pemukiman dan daya dukung lingkungan, Kementerian Sosial juga melaksanakan upaya penataan sosial lingkungan kumuh dalam bentuk Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni ( RS-RTLH) dan sarana lingkungan (Sarling).
Kegiatan ini, lanjutnya, dilakukan dengan pendekatan pemberdayaan untuk mendorong munculnya partisipasi dan kegotongroyongan. Mensos mengatakan arah yang ingin dicapai tidak semata memfasilitasi penyediaan rumah layak huni bagi keluarga miskin tetapi juga mendorong tumbuhnya kepedulian untuk kerja sama dan saling membantu di masyarakat.
Ia mengatakab bantuan sebesar Rp2,8 miliar itu masing-masing diperuntukan bantuan stimulan UEP dalam kelompok usaha bersama bagi 50 KUBE (500 kepala keluarga) dengan sasaran keluarga fakir miskin masing-masing kelompok mendapat Rp30 juta( total Rp1,5 miliar).