Senin 23 Apr 2012 11:05 WIB

Dongkrak Ical, Golkar Galang Tas Kresek

Aburizal Bakrie
Foto: Antara
Aburizal Bakrie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bisakah percaya untuk maju jadi kandidat presiden dilakukan dengan menggalang dana dari tas kresek? Ternyata bisa saja. Contohnya dilakukan oleh Fraksi Partai Golkar. Beberapa waktu ini, ada surat edaran fraksi yang meminta dana reses anggota fraksi sebesar Rp 10 juta untuk membeli tas kresek.

Menurut pengamat politik dari Universitas Indonesia, Iberamsjah, pembelian tas kresek itu merupakan salah satu bentuk pembusukan yang dilakukan oleh internal Partai Golkar sendiri. ”Surat edaran ini akan merontokkan citra Ical (Aburizal Bakrie), masak Ical minta uang ke anggota, padahal sebelumnya Ical berjanji untuk memberi dana abadi Rp 1 triliun dan membangun gedung. Masak janji bukannya memenuhi janjinya yang selangit, Ical malah dicitrakan sebagai penjual tas kresesk? Apa kata dunia?” ujar Iberamsjah, Jakarta, Senin (23/4).

Sebelumnya sejumlah anggota DPR dari Golkar mengeluh, karena ternyata, biaya sosialisasi pencapresan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie pada pilpres 2014 dibebankan kepada 106 anggota Fraksi Partai Golkar (FPG) DPR. Hal itu dilakukan lewat iuran atau pemotongan uang reses mereka.

Dalam surat yang dikeluarkan pimpinan Fraksi Golkar di DPR, masing-masing anggota FPG DPR diinstruksikan untuk membayar uang sebesar Rp 10 juta. Uang itu untuk biaya pengadaan 1.000 kantong kresek berlogo Golkar dan foto Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie sebagai capres 2014 serta 25 lembar spanduk dengan foto anggota DPR yang bersangkutan dan foto Ical.

Kantong kresek tersebut harus diisi sembako dan dibagikan kepada konstituennya di dapilnya masing-masing. Sedangkan 25 spanduk tersebut juga harus dipasang di daerah pemilihannya. Biaya pemasangan spanduk berikut pajaknya, ditanggung anggota DPR yang bersangkutan.

Instruksi tersebut tertuang dalam surat Pimpinan Fraksi Partai Golkar DPR No. INT.00.2130/FPG/DPR RI/III/2012 tanggal 26 Maret 2012, perihal membangun citra Partai Golkar di dapil (daerah pemilihan). Surat itu ditandatangani oleh Setya Novanto dan Ade Komaruddin dari Fraksi Golkar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement