REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementrian Perumahan Rakyat tahun ini menaikkan target pembedahan rumah sebagai upaya pengentasan kemiskinan. Jika tahun lalu Kemenpera menargetkan 60 ribu rumah, tahun ini Kemenpera menaikkan target menjadi 250 ribu rumah.
Kemenpera berencana membedah 250 ribu rumah di 33 kabupaten di 33 provinsi. “Kita fokus ke satu kabupaten. Tahun lalu hanya 60 ribu rumah sedangkan tahun depan akan kami tambah lagi menjadi 500 ribu rumah,” Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz mengatakan, Rabu (18/4).
Setiap rumah akan diberikan bantuan perbaikan sebesar Rp 6 juta. “Tahun lalu hanya Rp 5 juta, sedangkan tahun depan akan menjadi Rp 7 juta per rumah,” katanya.
Untuk tahun ini anggaran yang disediakan mencapai Rp 1,5 triliun. Lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya Rp 300 miliar. Sedangkan tahun depan anggaran yang diperlukan Rp 3,5 triliun.
Djan Faridz menyatakan, penyediaan rumah baru dan bedah rumah ini merupakan program unggulan dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI). Program rumah rakyat miskin lanjutnya, merupakan indikator kemiskinan di Indonesia.
“Indikator kemiskian ada 14 poin. Kalau rumah itu kita bedah, maka kita bisa selesaikan 8 poin dari 14 poin yang ada,” katanya.