REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Satuan Brimob Polda DIY menganalisa ledakan di kompleks Stadion Mandala Krida yang terjadi pada Selasa (17/4) diperkirakan dikendalikan dari jarak dekat dan merupakan jenis bahan peledak "low explosive".
"Ledakan itu dikendalikan dari jarak dekat karena ada kabel berwarna hijau sepanjang sembilan meter ke arah timur yang ditemukan di lokasi kejadian. Diperkirakan, pelaku ada di sekitar lokasi kejadian," kata Kasat Brimob Polda DIY Kombes Pol Gatot Sudibyo di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, berdasarkan olah tempat perkara kejadian, Satuan Brimob Polda DIY menemukan berbagai bahan yang diperkirakan menjadi bahan rangkaian pembuat bom, di antaranya aki kering 12 volt, kabel hijau sepanjang sembilan meter, inisiator sebuah soket lampu 9 volt DC, dan kabel panjang 20 cm sebanyak lima buah, 30 cm dua buah, 40 cm sebanyak satu buah dan 15 cm sebanyak satu buah.
Rangkaian bahan-bahan yang menimbulkan ledakan tersebut ditutup dengan tanah dan rumput-rumput yang berada di sekitar lokasi sehingga tidak terlihat dari luar.
"Bisa dikatakan, ledakan ini merupakan teror di masyarakat. Sejauh ini, kondisi di Kota Yogyakarta pun masih tetap kondusif. Tetapi, masyarakat pun diminta tetap waspada dan melapor apabila menemukan benda-benda yang mencurigakan," katanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta AKP Donny Siswoyo mengatakan, sudah meminta keterangan dari tiga orang saksi mata yang kebetulan berada di sekitar lokasi kejadian saat ledakan itu terjadi pada Selasa (17/4) pukul 12.10 WIB.
Ketiga saksi yang telah dimintai keterangan tersebut adalah BS (60), HY (40) dan AT (30) yang seluruhnya warga Yogyakarta dan berada di sekitar lokasi kejadian.
"Ketiganya tidak tahu menahu soal bahan-bahan yang menimbulkan ledakan itu. Mereka menyatakan hanya mendengar suara ledakan," lanjutnya.