Selasa 17 Apr 2012 10:22 WIB

Luncur Sejak September, E-KTP Jakarta Masih Terkendala

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Seorang pegawai Kelurahan menunjukan e KTP yang sudah jadi di kantor Kelurahan.  (Ilustrasi)
Foto: Prayogi
Seorang pegawai Kelurahan menunjukan e KTP yang sudah jadi di kantor Kelurahan. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta mencatat, jumlah warga DKI Jakarta yang sudah melakukan perekaman data untuk e-ktp masih 5,5 juta orang. Itu berarti jumlah mencapai 74 persen dari total wajib e-ktp di DKI Jakarta sekitar 7,3 juta orang.

Kepala Disdukcapil DKI Jakarta, Purba Hutapea, mengatakan kendala terbesar adalah keengganan warga untuk mendatangi kelurahan tempatnya berdomisili. "Padahal kami telah berulang kali melakukan sosialisasi," ujarnya saat dihubungi Republika, Senin (16/4).

Purba menilai, keengganan warga disebabkan pembuatan e-ktp masih bersifat persuasif. Akibatnya, banyak warga yang mangkir karena ketiadaan sanksi. "Harusnya ada sanksi bagi mereka," tegasnya.

Terkait sosialisasi, Purba menilai tidak ada masalah. Terlebih program ini telah berlangsung sejak September 2011. Sehingga, Purba menilai janggal jika masih terdapat warga yang belum melakukan perekaman data.

Kendala berikutnya adalah terdapat warga yang telah pindah, tetapi masih memiliki KTP setempat. Padahal yang bersangkutan, sebut Purba, pindah ke luar DKI Jakarta seperti ke Depok, Tangerang dan Bekasi. "Seharusnya yang bersangkutan, lanjut Purba, telah mengurus surat pindah karena KTP berlaku selama lima tahun," imbuhnya.

Kendala terakhir adalah terdapat warga yang bekerja di luar negeri. Rata-rata bekerja di kedutaan besar Republik Indonesia, konsulat jenderal maupun sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI). Keberadaan mereka di luar negeri membuat perekaman data belum sempat dilakukan.

Dengan segala permasalahan yang ada, Purba tetap menargetkan perekaman data selesai pada akhir bulan ini. Petugas di lapangan, tegasnya, selalu siap melayani warga termasuk di hari libur seperti Sabtu dan Minggu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement